Perjalanan Avatar Aang, Sokka, Katara, Tak, Appa dan Momo kali ini tiba di sebuah kota kecil di tengah padang pasir. Di saat menjelajahi kota kecil itu, Aang dan kawan-kawan bertemu seorang Profesor dari Kota Basingsei di sebuah bar kecil. Profesor itu menceritakan ada sebuah Perpustakaan yang sangat besar di suatu tempat di padang pasir. Dalam perpustakaan itu terdapat semua informasi dan pengetahuan dari seluruh penjuru dunia. Kemudian Aang dan kawan-kawan bersama dengan Profesor pergi mencari keberadaan perpustakaan itu. Tujuan utama mereka mencari perpustakaan itu adalah untuk mencari informasi dan strategi
untuk mengalahkan Negara Api.
Mereka terbang mengelilingi padang pasir dengan menggunakan Appa (bison terbang milik Aang) dan setelah beberapa waktu mereka menemukan sebuah menara di tengah padang pasir. Setelah di identifikasi ternyata menara itu adalah puncak bangunan perpustakaan, sedangkan perpustakaannya sendiri terkubur di dalam pasir.
Menara pintu masuk perpustakaan |
Di dalam perpustakaan mereka
bertemu dengan roh berwujud burung hantu yang menjaga perpustakaan itu. Roh
burung hantu itu bertanya apa tujuan Aang dan kawan-kawan mengunjungi
perpustakaan itu. Roh burung hantu juga menjelaskan bahwa mereka boleh
melihat-lihat koleksi di perpustakaan itu, asalkan informasi dan pegetahuan
yang mereka dapatkan tidak digunakan untuk strategi perang, mencari kelamahan
musuh atau membunuh orang. Sebenarnya tujuan Aang dan kawan-kawan mengunjungi perpustakaan
itu adalah mencari kelemahan Negara Api. Negara Api adalah Negara yang haus
akan kekuasaan, mereka menjajah negara-negara lain untuk memperluas daerah
kekuasaan mereka. Tujuan utama Aang dan kawan-kawan adalah menghentikan
penjajahan yang dilakukan Negara Api. Karena terdesak keadaan, akhirnya mereka
berbohong kepada Roh penjaga itu. Kejadian menegangkan pun mereka temui sejak menjelajahi perpustakaan itu saat mereka menemukan sebuah ruangan Planetarium disana.
Dalam Avatar episode 10 ini peran dan fungsi dari perpustakaan sangat dijelaskan disini. Dimana perpustakaan merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang besar dan terdapat banyak hal yang dapat ditemui disana. Perpustakaan juga merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang tidak boleh disalah gunakan kegunaannya. Dalam film ini. tidak ditemukan peran pustakawan . Sebagai ganti pustakawan, dalam film ini terdapat Roh penjaga perpustakaan berwujud burung hantu yang selalu menjaga koleksi-koleksi perpustakaan dari orang-orang yang mempunyai niat yang buruk.
Peran Pustakawan dalam Era Globalisasi
Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang menantang.
Mereka tidak selayaknya mempertahankan paradigma lama yang sudah bergeser
nilainya. Pustakawan sebaiknya adaptif memanfaatkan teknologi
informasi. Pustakawan tidak lagi lihai dalam mengatalog, mengindeks, mengadakan
bahan pustaka dan pekerjaan rutin lainnya, tetapi di era global ini
pustakawan harus mempunyai nilai tambahnya. Misalnya piawai sebagai
navigator unggul. Dengan nilai tambah, yang berkembang dari pengalaman,
training dsb, pustakawan dapat mencarikan informasi di Internet serinci
mungkin. Hal ini sudah barang tentu akan memuaskan pengguna
perpustakaan. Kepuasan pengguna itu sangat mahal bagi dirinya maupun
bagi perpustakaan dimana ia bekerja.
Perpustakaan sebagai lembaga yang bertugas mengolah, menyimpan, mengemas, dan mendistribusikan informasi saat ini dituntut untuk mampu beradaptasi di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara relevan, akurat, dan cepat.Di sini pustakawan harus segera mengambil prakarsa untuk mengeksplorasi potensi informasi dan pengetahuan yang terdapat di lingkungannya masing-masing dan mengembangkan sistem untuk penanganannya termasuk penyiapan sumber daya manusia, organisasi, infrastuktur teknologi informasi, dan infrastruktur hukum yang diperlukan
Perpustakaan sebagai lembaga yang bertugas mengolah, menyimpan, mengemas, dan mendistribusikan informasi saat ini dituntut untuk mampu beradaptasi di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan pengguna secara relevan, akurat, dan cepat.Di sini pustakawan harus segera mengambil prakarsa untuk mengeksplorasi potensi informasi dan pengetahuan yang terdapat di lingkungannya masing-masing dan mengembangkan sistem untuk penanganannya termasuk penyiapan sumber daya manusia, organisasi, infrastuktur teknologi informasi, dan infrastruktur hukum yang diperlukan
Sumber (08 April 2012) :
http://perpuspapat.wordpress.com
http://riah.staff.uns.ac.id
4 komentar:
keren, gan perpus bawah tanahnya.
ane mau bikin perpus kayak gitu gan :D
setuju ane..koleksinya mantap:D
makasih udah mampir
Mantep bener bisa punya koleksi kaya begitu:D
yaaaaa...salah satu film kartun kesukaan saya nih....
Posting Komentar