“Saya
Flavius Theodosius Augustus, Kaisar dan kepala tertinggi dari provinsi-provinsi
Orient, telah menerima laporan dan peristiwa yang terjadi di kota Alexandria
belum lama ini. Dengan ini menyatakan dan memerintahkan agar pelanggar hukum
diampuni dan dibebaskan. Sebagai pertukaran dan kemurahan hati saya para
pelanggar akan meninggalkan sarapheum dan perpustakaan secepatnya.
Memperbolehkan umat Kristen memasuki dan membuang apapun di tempat itu jika
dirasa perlu”
Mendengar
pengumuman Kaisar itu, Theon Kepala Perpustakaan Alexandria dan putrinya
Hypatia saling memandang.
Pikiran mereka bertemu pada satu titik:buku. Maka
segera sebelum pintu gerbang jebol oleh massa umat Kristen mereka bergegas ke
perpustakaan menyelamatkan naskah-naskah dan manuskrip yang bisa diselamatkan.
Terlalu
sempit waktunya. Terlalu sedikit tenaga untuk mengangkut. Terlalu banyak buku
yang mesti diselamatkan. Tak lagi bisa memilah mana yang penting dan yang
tidak. Yang nampak oleh mata dan teraih oleh tangan saja yang mampu dibawa
serta. Kaum Pagan harus segera menyelamatkan diri.
Hypatia,
filsuf perempuan Alexandria yang disegani itu hanya mampu menahan amarah dan
kesedihan. Perpustakaan tempat ia menabur dan menanam ilmu pengetahuan di
ambang kemusnahan. Orang-orang Kristen menerobos masuk ke Sarapheum tempat kaum
Pagan bertahan. Mereka menyerang dengan brutal. Menghancurkan apa saja yang
mereka tak suka. Termasuk buku-buku sumber ilmu pengetahuan.
Di
perpustakaan itulah Hypatia biasa mengajar murid-murid dari kalangan elit
istana kaum Pagan. Ayahnya sebagai Kepala Perpustakaan Alexandria memberinya
hak khusus untuk itu. Hingga karena kecerdasan dan kecantikannya. dua orang
laki-laki jatuh cinta padanya: muridnya Oreste dan Davus, budaknya.
Saat
itu, situasi politik di Alexandria sedang memanas. Umat Kristen menyudutkan
kaum Pagan sebagai penyembah berhala yang tak rasional. Kekuasaan Pagan pun
tumbang dan Kristen mendominasi. Agora, ruang pertemuan majelis Alexandria pun
menjadi incaran kekuasaan. Yahudi dan Pagan terus bertahan melalui negosiasi
dan kesepakatan-kesepakatan.
Ditengah
kesemrawutan politik, Hypatia terlibat dalam posisi netral atas nama
kemanusiaan. Ia tak memperdulikan keyakinan beragama, baginya kekerasan tak
boleh ada. Meskipun ia seorang perempuan, tapi karena kedudukannya sebagai
filsuf, Hypatia sangat dihargai. Ia bisa melihat siapa yang haus kekuasaan dan
bersembunyi di balik jubah agama. Orang-orang itu menggunakan segala cara untuk
meraih keinginannya. Pun bila harus dengan kekerasan. Dan itu ditentang
Hypatia.
Dalam
pertentangan politik yang meruncing, Hypatia tak hentinya belajar. Ia seorang
pemikir dan demikian mencintai matematika pula astronomi. Ia memikirkan terus
menerus tentang kebenaran pusat dari jagad raya. Ia tak berhenti berpikir dan
mencari kebenaran logika. Hingga kemudian ia menemukan bahwa pergerakan bumi
mengelilingi matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips. Dasar
astronomi inilah yang nantinya dikembangkan oleh Galileo Galilei & Johannes
Kepler pada abad ke-16 dan 17.
Politik
selalu berorientasi kemenangan dan penguasaan. Penghalang menuju arah itu akan
serta merta disingkirkan. Hypatia dianggap sebagai tokoh yang menghalangi
maksud para lelaki haus kekuasaan. Maka ia pun disingkirkan dengan keji.
Tubuhnya dimutilasi dan sisanya diseret ke jalan lalu dibakar. Kaum Kristen
menuduhnya wanita penyihir, dengan dalih:
“Surat
pertama Paulus kepada Timotius. Oleh karena itu aku ingin supaya dimana-mana
orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci. Tanpa marah dan
tanpa perselisihan. Demikian juga hendaknya perempuan, hendaklah ia berdandan
dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan dikepang-kepang,
jangan memakai emas atau mutiara, atau pakaian yang mahal-mahal. Tetapi
hendaklah dengan perbuatan baik. Seharusnya perempuan berdiam diri dan menerima
ajaran dengan patuh. Aku tidak mengijinkan perempuan mengajar, dan juga tidak
mengijinkannya mereka memerintah laki-laki. Hendaklah ia berdiam diri.” (Diana
AV Sasa)
Judul Film :
Agora
Genre : Drama/Sejarah/Romansa
Sutradara : Alejandro Amenábar
Skenario : Alejandro Amenábar dan Mateo Gil
Produksi : Newmarket Films (2009)
Pemain : Davus (Max Minghella), Oreste (Oscar Isaac),
Ammonius (Ashraf Barhom), Synesius
(Rupert Evans), Theon ( Michael Lonsdale), Aspasius (Homayoun Ershadi), Cyril (
Sammy Samir) Hypatia (Rachel Weisz)
Pendapat
saya mengenai filim ini :
Dalam
filim tersebut Theon Kepala Perpustakaan Alexandria dan putrinya Hypatia
merupakan seorang pustakawan yang sangat peduli terhadap buku yang dikelolanya.
Saat dalam situasi yang berbahaya atau genting mereka tetap berusaha untuk
menyelamatkan bahan pustaka atau koleksi yang ada didalam perpustakaan sebelum
perpustakaan tersebut rusak oleh serangan masa kaum Kristen. Meski tidak semua
buku terselamatkan tetapi setidkanya ada buku yang bisa digunakan.Pustakawan
tersebut mengajarkan kepada para pustakawan lainya untuk menjaga, mengelola,
merawat, dan menghargai ataupun melindungi semua bahan pustaka atau buku yang
dikelola diperpustakaan dengan baik. Menjaga buku-buku tersebut agar tidak
rusak ataupun hilang, karena bahan pustaka/buku tersebut suatu saat pasti akan
bermanfaat bagi orang lain.
SUMBER
:
http://www.apakabar.ws/content/view/3400/88888889/
diakses tanggal 04/04/2012 pukul 15:04
http://old.nabble.com/Review-Film-AGORA---Oleh-Bagus-Pramono-td30090803.html
diakses tanggal 04/04/2012 pukul 15:30
PERPUSTAKAAN DAN PUSTAKAWAN DI ERA
TEKNOLOGI INFORMASI
Pustakawan pada era baru ini tidak lagi hanya mengelola layanan informasi yang berbasis
buku saja, namun harus mulai berubah
dan berorientasi kedepan menjadi pustakawan
modern yang dapat menjembatani masa transisi
antara menyediakan layanan berbentuk
cetak maupun elektronik disertai kemampuan untuk
mengatur strategi penelusuran secara
cepat dan tepat. Selain itu, pustakawan harus bisa beradaptasi
mengikuti tren kepustakawanan yang sedang terjadi seperti adanya gejala
penurunan peminjaman koleksi cetak di perpustakaan,
pengelolaan publikasi untuk karya ilmiah mahasiswa, juga
tentang konsep pelayanan "one stop service" di perpustakaan.
Idealisme pustakawan masa depan akan terwujud apabila pustakawan tidak berhenti
belajar untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Perpustakaan di era teknologi
informasi juga harus menyediakan automasi perpustakaan. Automasi perpustakaan
dilakukan untuk mempermudah semua proses-proses kerja yang ada diperpustakaan
seperti sirkulasi, statistic, pendaftaran anggota, pencarian informasi dan
sebagainya. Selain itu diharapkan dengan adanya automasi perpustakaan
pengunjung perpustakaan diharapkan mendapatkan kepuasan dalam pelayanan di
perpustakaan dan bisa mengakses informasi di mana saja dan kapan saja.
Keterampilan
yang harus dimiliki pustakawan di era global yaitu :
1.
Adaptability
: Pustakawan hendaknya cepat berubah menyesuaikan keadaan yang
menantang.menurut Feret & Marcinek menyatakan bahwa pustakawan harus
berjalan seirama dengan perubahan teknologi yang terus bergerak maju dan
pustakawan harus mampu beradaptasi sebagaipencari dan pemberi informasi dalam
bentuk apapun.
2. People
skills : maksud people skill disini yaitu:
- Pemecahan masalah (kreatifitas,pencair konflik).
- Etika (diplomasi,jujur,professional).
- Terbuka (Fleksible,terbuka untuk wawasan bisnis,berfikir positif).
- ”Perayu” (keterampilan berkomunikasi dan mendengar atantif).
- Kepemimpinan (bertanggung jawab dan mempunyai kemampuan memotivasi).
- Berminat belajar (haus akan pengetahuan dan perkembangan).
3. Berfikir
positif.
4. Personal Add
Value: Pustakawan memiliki nilai tambah misalnya:menjadi navigator ulung,
mendonggeng,dll.
5. Berwawasan
Entrepreneurship : memilki jiwa bisnis atau kewirausahaan untuk menjadikan
income(masukan dana) untuk perpustakaan yang dikelolanya.
6. Teamwork-Sinergi
: mamapu berkerjasma dalam tim atau organisasi
3 komentar:
“Saya po anak'e pak karno, Kaisar dan kepala tertinggi dari mberuk hill, telah menerima laporan dan peristiwa yang terjadi diblog ini. Dengan ini menyatakan dan memerintahkan agar untuk menonton film ini dikarenakan bagus jalan ceritanya.
jadi tertarik, coba ntar minjem lah
makasi mas-masnya :)
Posting Komentar