Pernah ketika tidur tiba - tiba kita merasa sesak nafas, badan terasa berat, tidak bisa bergerak, juga tidak bisa membuka mata?
Inilah fenomena yang sering banyak di sebut tindihan/ketindihan. istilah medis disebut dengan Sleep
Paralysis. Tindihan adalah fenomena unik
nan horor yang terjadi pada saat kita tidur. Karena keunikan dan horornya itu
banyak hal-hal mistis yang kemudian dihubungkan dengan fenomena ini. tidak banyak pula secara medis diungkapkan hal ihwal penyebab terjadinya tindihan.
Dari pengalaman teman - teman yang pernah mengalaminya, biasanya tindihan ini terjadi dalam keadaan setengah sadar pada
saat sedang enak-enaknya tidur seolah-olah kita merasakan adanya makhluk
besar yang tiba-tiba memegang dan menindih seluruh tubuhku. Akibatnya tubuh
terasa ditekan, dada terasa sesak bahkan susah bernafas, dan anggota tubuh
menjadi sulit digerakan. ada pula yang mengatakan ketika hal itu terjadi, mereka seperti merasakan berat seperti di tindih dan melihat sesosok aneh. entah itu halusinasi atau
nyata kita tidak tahu persis, yang jelas pada kondisi seperti ini kita sadar
betul bahwa saat itu sedang mengalaminya.
Dan respon pertama yang kita lakukan biasanya langsung berusaha sekuat tenaga menggerakkan ujung jari, bibir
atau kepala sembari berusaha membaca ta’ awudz, ayat - ayat
Al-Qur’an, dzikir, maupun istighfar berulang - ulang dan sekeras-kerasnya
walaupun kenyataannya kita sering tak bisa berucap apa - apa.
Keadaan dimana seseorang merasa sesak
napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak
yang terjadi ketika akan tidur atau bangun tidur disebut sleep paralysisi.
Istilah ini juga dikenal sebagai kelumpuhan tidur atau tidur lumpuh
(karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh ketika tidur).
Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita.
Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14 - 17
tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini bisa berlangsung dalam hitungan detik
hingga menit.
Gejala Kurang tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari
Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis adalah sejenis halusinasi akibat
adanya malfungsi tidur di tahap rapid
eye movement (REM).
Sebagai pengetahuan saja, berdasarkan gelombang
otak, tidur kita terbagi dalam 4 tahapan. Tahapan itu adalah tahap tidur paling
ringan (kita masih setengah sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling
dalam dan tahap REM. Pada tahap REM inilah mimpi terjadi.
Saat kondisi tubuh terlalu lelah atau
kurang tidur, gelombang otak tidak mengikuti tahapan tidur yang seharusnya.
Jadi, dari keadaan sadar (saat hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu
langsung melompat ke tahapan mimpi alias REM.
Ketika otak mendadak terbangun dari
tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah fenomena sleep paralysis terjadi. Kita
merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa bergerak. Ditambah lagi adanya
halusinasi muncul sosok atau bayangan lain yang sebenarnya ini merupakan ciri
khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa
disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan
terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda
bekerja dalam shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang
tidak teratur. Nah, itu lah penjelasan fenomena sleep paralysis secara medis (kesehatan).
Waspadai!!
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini
patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis atau tindihan bisa juga merupakan
pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk),
sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan
tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu.
Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari
pemicu terjadinya gangguan tidur ini. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah,
coba lebih banyak beristirahat.
Kurang tidur pun tidak boleh dianggap
remeh. Jika sudah menimbulkan ketindihan, kondisinya berarti sudah berat.
Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur Anda. Usahakan tidur 8 sampai
10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, ketindihan umumnya
terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas
dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya,
kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang
gangguan tidur ini.
Subhanalloh, aku jadi teringat dengan
hadits Rosullulloh yang mencontohkan kita (umat Islam) tidur dengan posisi
miring menghadap ke kiblat serta membaca dzikir dan do’a sebelum tidur. Referensi Misteri Fenomena.
Mitos Tindihan di berbagai Dunia :
Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut
dengan istilah the
devil riding your back atau
hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
-
Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan
dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada
seseorang.
Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno
bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari,
berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
-
Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan
dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti
menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan
makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
Di budaya Arab, sering disebut sebagai Kaboos, atau
Ja-thoom yaitu apa yang duduk pada sesuatu, meskipun istilah Kaboos juga
digunakan untuk merujuk pada segala bentuk mimpi buruk. Namun, berdasarkan
cerita rakyat di negara-negara Arab, Kaboos diyakini sebagai Setan atau Ifrit
yang menduduki dada seseorang.
-
Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai
makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan
mengambil napasnya.
Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara
literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk
halus.
-
Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan
hantu yang menekan tubuh seseorang.
Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm,
mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus
memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
-
Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai
setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk
halus merasuki tubuh seseorang.
Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai
serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang
dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan
Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah
bantal saat tidur.
-
Di budaya Papua Nugini, fenomena ini disebut Suk
Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini
akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang
hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun
dan terjadilah sleep paralysis.
Di kampungku sleep paralysis lebih populer dengan
istilah tindihan/ketindihan, menurut kepercayaan orang jawa yaitu dimana
makhlus halus sedang kurang kerjaan gangguin tidur kita.
Refrensi : Wikipedia , Google
Nah, apakah kamu juga pernah mengalami fenomena sleep
paralysis ini? jangan lupa share pengalaman
unik tindihan kamu di sini yach^^
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut dengan istilah the devil riding your back atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Arab, sering disebut sebagai Kaboos, atau Ja-thoom yaitu apa yang duduk pada sesuatu, meskipun istilah Kaboos juga digunakan untuk merujuk pada segala bentuk mimpi buruk. Namun, berdasarkan cerita rakyat di negara-negara Arab, Kaboos diyakini sebagai Setan atau Ifrit yang menduduki dada seseorang.
- Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya Papua Nugini, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
- Di kampungku sleep paralysis lebih populer dengan istilah tindihan/ketindihan, menurut kepercayaan orang jawa yaitu dimana makhlus halus sedang kurang kerjaan gangguin tidur kita.
Refrensi : Wikipedia , Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar