Hemmmmm, ngomongin perpustakaan dan pustakawan?? Kita banget nggak Sih?:)..Lalu bagaimana ya pustakawan yang profesional itu. Dunia kita perpustakaan dianggap dan dipercayai sebagai salah satu
lembaga yang memiliki sumber informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah atau sebagai pendukung utama pengambilan keputusan, dan informasi
digunakan sebagai pengetahuan, seperti dinyatakan berikut:
In the information age, knowledge
is a basic social need. The library user
needs to be aware that information is more than just a periodical citation for the next paper-it is an essential
commodity for survival. (John J. Doherty ,1999
Tuntutan pada
layanan perpustakaan dalam era informasi menjadi semakin tinggi. Pustakawan
berperan dan berkewajiban mengingatkan penggunanya bahwa informasi yang
diperoleh bukan hanya sebuah kebutuhan sederhana untuk menyelesaikan sebuah
tugas kuliah atau kerja, tetapi sebagai komoditas yang penting sekali untuk
bertahan hidup menghadapi persaingan. Untuk menumbuhkan kepercayaan pada peran
penting informasi, pustakawan juga harus meningkatkan kualitas kemasan dan
bentuk informasi dan sifat layanan yang diberikan yang berkembang dari pasif
menjadi pro aktif dan akhirnya pada layanan inisiatif.
Lalu bagaimana
kita bisa dikatakan pustakawan yang profesional?Kita bisa dikatakan profesinal
jika kita mempunyai standar kompetensi pustakawan yang dikeluarkan oleh Ikatan
Ilmuwan informasi dan asosiasi pustakawan di Inggris yang di sepakati oleh
seluruh pustakawan Internasional:
1.
Pustakawan harus mampu menjangkau beragam
komunitas perpustakaan dan informasi dan praktisi dalam segala bidang dalam
semua jenjang karir.
2.
Mendapatkan penghargaan atas kemampuan pada
tingkat profesional.
3.
Memiliki kode etik yang dapat memberikan jaminan
layanan profesional pada publik pengguna.
4.
Mendapat penghargaan dari lembaga pendidikan dan
dilibatkan sebagai bagian dari penegembangan lembaga.
5.
Menunjukkan kemampuan kepada mahasiswa,praktisi,
pimpinan, dan masyarakat.
6.
Mempromosikan dan mendukung gagasan pengembangan
profesional berkelanjutan untuk semua anggota asosiasi dengan membuat kerangka
kerja dan program kesempatan berkarir.
Untuk itu maka
seorang pustakawan untuk memberi perhatian pada dua hal:rekan asosiasi dan
masyarakat (komunitas danpublik) pengguna informasi dan perpustakaan.Perhatian
yang harus diperhatikan terutama pada perubahan dan perkembangan sedang terjadi
dan kebutuhan yang harus dipenuhi.Pengetahuan tentang perubahan dan
perkembangan anggota asosiasi dpat diperoleh dengan selalu membina hubungan
dengan mereka melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pertemuan rutin,
lokakarya, atau melalui pertemuan informal, baik langsung maupun melalui media
(telp,surat,email). Dari pertemuan ini dapat selaludiketahui apa saja yang
sudah harus diikuti dan disesuaikan, misalnya dampak penerapan UU RI No. 47
tahun 2007 Tentang perpustakaan terhadap status dan karir pustakawan.
Sementara itu
untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebutuhan komunitas pegguna informasi dan
perpustakaan seorang pustakawan dapat menggunakan banyak sumber, mulai dari
komunikasi langsung dengan mereka, sampai pada membaca tulisan mengenai
perkembangan dan kemajuan bidang informasi dan perpustakaan.Dari pengetahuan
ini seorang pustakawan dapat mengukur apakah dia telah memiliki kompetensi yang
dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan komunitas sesuai perkembangan dan
kemajuan yang ada. Selanjutnya pengetahuan tentang kemajuan dan perkembangan
ini digunakan sebagai tolok ukur kompetisi yang harus dimilikinya.
Pengembangan diri
Pendidikan formal
Salah
satu syarat utama seorang disebut atau menyebut dirinya profesional adalah dia
harus memiliki latar belakang pendidikan yang formal yang diperoleh denagn
mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang resmi,
baik swasta maupun negeri pada strata pendidikan minimal diploma (D3). Namun
pendidikan ini saja tidak sukup karena bagaimanapun jalur pendidikan ini pun memiliki
keterbatasan, yaitu waktu pendidikan yang pendek dan jumlah materi yang tidak
mungkin menghasilkan semua jenis kemampuan.
Pendidikan Inisiatif
Untuk
itu seorang pustakawan harus juga menambah ilmu dan ketrampilan dari bermacam
sumber pengetahuan baik dari sumber bacaan maupun pelatihan (kalau bisa, yang
gratisan!) yang diadakan oleh lembaga maupun perorangan. Cakupan ilmu dan
ketrampilan ini juga tidak terbatas pada bidang ilmu informasi dan
kepustakawanan (informasi science and librarianship), tetapi juaga bidang
sosial, budaya dan bahasa asing, terutama bahasa inggris. Dengan ilmu dan
ketrampilan ini diharapkan seorang pustakawan akan mempunyai sumber informasi
yang sangat kaya dan akhirnya dapat memberi layanan pada pengguna dari berbagai
kalangan, termasuk pengguna dari luar negeri.
Pengembangan
jaringan
Seorang pustakawan, sepintar apapun,
tidak akan dapat melakukan semua tugas dan perannya sendiri, demikian pula dia
tidak akan dapat mengikuti semua perkembangan yang ada disekelilingnya hanya
dari likungan kerjanya sendiri.Untuk itu maka dia harus selalu menjalin dan
terjalin hubungannya dalam sebuah jaringan dengan orang lain, baik sesama pustakawan
maupun profesinal dari bidang lain.Dari hubungan ini seorang pustakawan akan
selalu update dengan segala perkembangan dan kemajuan yang ada.jaringan juga
akan membantunya mengatasi persoalan dalam penegmbangan diri karena dari sekian
banyak hubungan akan ada pustakawan atau profesional lain yang dapat memberi
bantuan atau jaringan baru yang memberi pedoman tindakan yang dibutuhkan,
hampir dalam bidang apapun.Dan menurut saya juga seorang pustakawan profesional adalah yang mempunyai gagasan dan ide baru untuk mengembangkan perpustakaan yang dikelolanya. Dan punya dedikasi serta tanggung jawab, kejujuran dankedisiplinan yang tinggi.
.
1 komentar:
:)
Posting Komentar