Selasa, 08 Mei 2012

PUSTAKAWAN PROFESIONAL, yang bagaimana sih???


 Hemmmmm, ngomongin perpustakaan dan pustakawan?? Kita banget nggak Sih?:)..Lalu bagaimana ya pustakawan yang profesional itu. Dunia kita perpustakaan dianggap dan dipercayai sebagai salah satu lembaga yang memiliki sumber informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah atau sebagai pendukung utama pengambilan keputusan, dan informasi digunakan sebagai pengetahuan, seperti dinyatakan berikut:
In the information age, knowledge is a basic social need. The library user  needs to be aware that information is more than just a periodical citation for the next paper-it is an essential commodity for survival. (John J. Doherty ,1999
Tuntutan pada layanan perpustakaan dalam era informasi menjadi semakin tinggi. Pustakawan berperan dan berkewajiban mengingatkan penggunanya bahwa informasi yang diperoleh bukan hanya sebuah kebutuhan sederhana untuk menyelesaikan sebuah tugas kuliah atau kerja, tetapi sebagai komoditas yang penting sekali untuk bertahan hidup menghadapi persaingan. Untuk menumbuhkan kepercayaan pada peran penting informasi, pustakawan juga harus meningkatkan kualitas kemasan dan bentuk informasi dan sifat layanan yang diberikan yang berkembang dari pasif menjadi pro aktif dan akhirnya pada layanan inisiatif.
Lalu bagaimana kita bisa dikatakan pustakawan yang profesional?Kita bisa dikatakan profesinal jika kita mempunyai standar kompetensi pustakawan yang dikeluarkan oleh Ikatan Ilmuwan informasi dan asosiasi pustakawan di Inggris yang di sepakati oleh seluruh pustakawan Internasional:
1.       Pustakawan harus mampu menjangkau beragam komunitas perpustakaan dan informasi dan praktisi dalam segala bidang dalam semua jenjang karir.
2.       Mendapatkan penghargaan atas kemampuan pada tingkat profesional.
3.       Memiliki kode etik yang dapat memberikan jaminan layanan profesional pada publik pengguna.
4.       Mendapat penghargaan dari lembaga pendidikan dan dilibatkan sebagai bagian dari penegembangan lembaga.
5.       Menunjukkan kemampuan kepada mahasiswa,praktisi, pimpinan, dan masyarakat.
6.       Mempromosikan dan mendukung gagasan pengembangan profesional berkelanjutan untuk semua anggota asosiasi dengan membuat kerangka kerja dan program kesempatan berkarir.
Untuk itu maka seorang pustakawan untuk memberi perhatian pada dua hal:rekan asosiasi dan masyarakat (komunitas danpublik) pengguna informasi dan perpustakaan.Perhatian yang harus diperhatikan terutama pada perubahan dan perkembangan sedang terjadi dan kebutuhan yang harus dipenuhi.Pengetahuan tentang perubahan dan perkembangan anggota asosiasi dpat diperoleh dengan selalu membina hubungan dengan mereka melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pertemuan rutin, lokakarya, atau melalui pertemuan informal, baik langsung maupun melalui media (telp,surat,email). Dari pertemuan ini dapat selaludiketahui apa saja yang sudah harus diikuti dan disesuaikan, misalnya dampak penerapan UU RI No. 47 tahun 2007 Tentang perpustakaan terhadap status dan karir pustakawan.
Sementara itu untuk mendapatkan pengetahuan tentang kebutuhan komunitas pegguna informasi dan perpustakaan seorang pustakawan dapat menggunakan banyak sumber, mulai dari komunikasi langsung dengan mereka, sampai pada membaca tulisan mengenai perkembangan dan kemajuan bidang informasi dan perpustakaan.Dari pengetahuan ini seorang pustakawan dapat mengukur apakah dia telah memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kebutuhan komunitas sesuai perkembangan dan kemajuan yang ada. Selanjutnya pengetahuan tentang kemajuan dan perkembangan ini digunakan sebagai tolok ukur kompetisi yang harus dimilikinya.
Pengembangan diri
Pendidikan formal
Salah satu syarat utama seorang disebut atau menyebut dirinya profesional adalah dia harus memiliki latar belakang pendidikan yang formal yang diperoleh denagn mengikuti pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan yang resmi, baik swasta maupun negeri pada strata pendidikan minimal diploma (D3). Namun pendidikan ini saja tidak sukup karena bagaimanapun jalur pendidikan ini pun memiliki keterbatasan, yaitu waktu pendidikan yang pendek dan jumlah materi yang tidak mungkin menghasilkan semua jenis kemampuan.
Pendidikan Inisiatif
Untuk itu seorang pustakawan harus juga menambah ilmu dan ketrampilan dari bermacam sumber pengetahuan baik dari sumber bacaan maupun pelatihan (kalau bisa, yang gratisan!) yang diadakan oleh lembaga maupun perorangan. Cakupan ilmu dan ketrampilan ini juga tidak terbatas pada bidang ilmu informasi dan kepustakawanan (informasi science and librarianship), tetapi juaga bidang sosial, budaya dan bahasa asing, terutama bahasa inggris. Dengan ilmu dan ketrampilan ini diharapkan seorang pustakawan akan mempunyai sumber informasi yang sangat kaya dan akhirnya dapat memberi layanan pada pengguna dari berbagai kalangan, termasuk pengguna dari luar negeri.
Pengembangan jaringan
Seorang pustakawan, sepintar apapun, tidak akan dapat melakukan semua tugas dan perannya sendiri, demikian pula dia tidak akan dapat mengikuti semua perkembangan yang ada disekelilingnya hanya dari likungan kerjanya sendiri.Untuk itu maka dia harus selalu menjalin dan terjalin hubungannya dalam sebuah jaringan dengan orang lain, baik sesama pustakawan maupun profesinal dari bidang lain.Dari hubungan ini seorang pustakawan akan selalu update dengan segala perkembangan dan kemajuan yang ada.jaringan juga akan membantunya mengatasi persoalan dalam penegmbangan diri karena dari sekian banyak hubungan akan ada pustakawan atau profesional lain yang dapat memberi bantuan atau jaringan baru yang memberi pedoman tindakan yang dibutuhkan, hampir dalam bidang apapun.Dan menurut saya juga seorang pustakawan profesional adalah yang mempunyai gagasan dan ide baru untuk mengembangkan perpustakaan yang dikelolanya. Dan punya dedikasi serta tanggung jawab, kejujuran dankedisiplinan yang tinggi.
.